Pages

Diam (bukan berarti tidak bertindak)

Dalam kehidupan sehari-hari sangat mungkin terjadi kejadian-kejadian yang tidak bisa dilakukan dengan cepat. Untuk menghadapinya, terkadang banyak orang yang berusaha keras untuk membuka pertahanan masalah yang sedang dihadapi. Berapa kali mencoba, tetap saja masalah itu tidak kunjung selesai. Lalu akhirnya masalah itu dibiarkan begitu saja, dianggap tidak ada jalan keluarnya.

Namun,
ternyata telah jelas dalam kitab suci muslim (Al Quran), menyatakan bahwa tidak ada masalah tanpa solusi, serta setiap insan diuji berdasarkan kemampuannya atau dengan kata lain tidak ada manusia yang mendapatkan cobaan kalau manusia itu tidak bisa menghadapinya. Lalu, adakah jalan keluar itu. Tentu saja ada.

Pertama, menyederhanakan arti masalah dan jalan keluar akan menjadikan hidup terasa lebih nyata untukk dihadapi.
Banyak orang menganggap bahwa “dibalik masalah, pasti ada jalan keluarnya”. Mungkin kata ini sebaiknya diganti seperti berikut “tidak ada jalan keluar tanpa masalah”. Loh, kok bisa. Ini penjelasannya:
  1. Di dunia ini ada berbagai macam impian manusia. Impian ini kita sebut rumah.
  2. Rumah itu pasti ada jalan masuk dan keluarnya. Jalan masuk dan keluar sering disebut pintu. Dalam hal ini pintu itu kita anggap masalah.
  3. Orang yang pantas keluar masuk rumah (impian) adalah orang yang tahu bagaimana cara membuka (menyelesaikan) pintu (masalah).
  4. Jadi, orang yang tidak bisa masuk rumah adalah orang yang belum bisa membuka pintu.

Kenapa harus ada pintu sebagai masalah, dimana jalan keluarnya?
Itu dia, sebenarnya masalah dan jalan keluar adalah satu paket. Bayangkan, jika impian (rumah) tidak ada pintunya, atau ada pintu tapi selalu terbuka dan tidak dikunci. Orang lain yang bukan pemilik rumah akan dengan mudahnya keluar masuk rumah itu, entah berniat baik atau buruk kita tidak tahu. Jika demikian, maka impian itu tidak berarti lagi. Coba bayangkan lagi, jika impian menjadi seorang pelaut yang profesional tidak ada masalahnya (pintu), maka semua orang yang entah layak atau tidak layak akan dengan mudah menyandang gelar pelaut profesional. Berarti, menjadi pelaut profesional tidaklah berarti lagi. Maka dari itu, dibuatlah pintu (masalah) sebagai penguji, apakah orang tersebut layak di sebut sebagai pelaut profesional. Jika tidak, maka coba lagi, belajar lagi dengan keras, sehingga pintu tersebut akan terbuka.

Mulai sekarang, maka berfikirlah seperti ini “Setiap jalan keluar pasti ada masalah”, Karena sesungguhnya jalan keluar dan masalah adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Seperti uang logam yang memiliki tiga bagian. Bagian depan, bagian belakang dan bagian sisi. Bagian depan bisa disebut masalah, bagian belakang jalan keluar, dan bagian sisi uang logam itu adalah penguji. Semakin besar uang logam tersebut, maka semakin besar pula sisinya. Dan ini juga berlaku pada pintu (masalah dan jalan keluar), semakin tebal pintu tersebut, maka semakin butuh semangat untuk mendorong pintu itu hingga terbuka (sebagai penguji).

Lalu. Apa hubungannya dengan diam?

Di era modern ini, tentu saja pintu tidak hanya bersifat konvensional. Ada banyak pintu yang modern, menggunakan pasword dan lain sebagainya. Untuk proses itu juga diperlukan waktu untuk mem-verifikasi apakah ID Anda sesuai untuk masuk pintu itu.

Bingung. >>>???. Selamat Anda berfikir.

Setelah sekian lama mencoba untuk membuka pintu, namun hasilnya sama saja?. Jelas, tidak. Semakin lama mencoba, maka semakin besar juga kesempatan untuk berhasil. Sesungguhnya tiap-tiap manusia memiliki jatah gagal. Maka, habiskan jatah gagal itu. Untuk menghabiskannya juga diperlukan waktu. Kapan waktu itu, di saat Anda diam, tenang dan bersyukur. Tiap-tiap orang memiliki kemampuan masing-masing.

Misalnya, untuk bisa melompat lubang yang cukup besar, tidak mungkin dengan cara berjalan. Perlu waktu untuk berhenti, lalu tenangkan diri kemudian berfikir. Setelah itu, diputuskan untuk mengambil langkah mundur, kemudian berlari dengan kencang, dan disaat di penghujung lubang, melompat dengan sekuat tenaga. Kemungkinan bisa berhasil akan lebih tinggi dari pada lanjut meneruskan perjalanan dengan berjalan biasa (dengan alasan tidak ingin membuang waktu), karena sudah dipastikan akan masuk lubang tersebut. Jadi, butuh waktu diam untuk memikirkan itu semua. Disini didapat intisari bahwa, diam bukan berarti tidak bertindak. Hanya saja diam untuk berfikir atau beristirahat adalah bagian dari sebuah proses kehidupan yang sukses.:) Umaru

Umaru

Selalu belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi menuju Ridho Sang Ilahi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar